Widari's Oral History

Item

Title

Widari's Oral History

Synopsis

• Oma Widari is a Chinese-Indonesian woman who was born in Jakarta and now resides in Bandung. She is a piano teacher and actively teach until the late 2013.
• Based on her experience, this pandemic felt more impactful than the previous ones, such as bird and swine flu. Even so, Oma Widari admits that this pandemic did not cause her any kind of trauma.
• Regarding the actions taken by local authorities, Oma Widari said that in her Rukun Warga (Community Unit, RW) is very responsive in terms of preventing and resolving the case of Covid-19. The RW unit is not only imposing new rules and giving warnings, but also directly involved in helping residents who were exposed to the virus and routinely arranges mass disinfections in the area.
• The generosity of Oma Widari’s family reminds her of her own grandmother who often helped the ones in need and fought for orphaned children’s rights for food during the Japanese occupation.
• Currently, Oma Widari is a caretaker of home for the visually impaired, A, in Bandung. According to her, many of the residents there eventually lose their jobs. To fulfil their needs, they were helped with the generosity of some people sent by God.
[Bahasa Indonesia]
• WidariWidari (Oma Widari) adalah perempuan Tionghoa Indonesia yang lahir di Jakarta dan sekarang menetap di Bandung, Jawa Barat. Dia adalah seorang guru piano dan aktif mengajar sampai akhi tahun 2013.
• Berdasarkan pengalamannya, imbas dari pandemic ini terasa lebih kuat daripada yang sebelumnya pernah terjadi seperti, flu burung dan flu babi. MEskipun demikina, Oma Widari mengatakan bahwa COVID-19 tidak membuatnya trauma.
• Mengenai Langkah-langkah yang diambil oleh otoritas local, Oma Widari mengatakan bahwa RW-nya sangat tanggap dalam melakukan pencegahan dan memutuskan persoalan COVID-19. Pihak RW tidak hanya mengimplementasikan regulasi baru dan memberikan peringatan, tetapi juga secara langsung terlibat membantu warganya yang terkontraksi virus dan secara berkala melakukan disinfektasi lingkungan.
• Kemurah hatian keluarga Oma Widari mengingatkannya pada neneknya yang sering menolong orang-orang yang membutuhkan dan memperjuangkan kebutuhan makan anak-anak yatim-piatu pada masa pendudukan Jepang.
• Sekarang, Oma Widari adalah caretaker di A, sebuah rumah untuk orang-orang yang memiliki masalah penglihatan (visually impaired people) di Bandung, Jawa Barat. Menurut dia, banyak warga di A yang akhirnya kehilangan pekerjaan mereka. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka tergantung pada bantuan orang (yang kirim oleh Tuhan)

Date Created

February 3, 2021

Language of interview

Bahasa Indonesia and Dutch

Index

Biography 1-5, see also 'Job'
Changes to daily routine
-Diet 15-16
-Family gatherings 11, 16-17
-Work 5, 10-11
Comparison with other crises 26
-Bird flu (Avian influenza) 13-14
-Japanese occupation 25
Daily life necessities
-Food 12
-Hand sanitiser 10
Description of Covid-19 6
Financial impacts of Covid-19 27-28
Initial impressions of Covid-19 6
Information sources on Covid-19 and related measures 6-7
Response measures for Covid-19
-Assistance for Covid-19 relief 17-19, 27-28
-Breaking rules 20
-Government measures 20-21
-Isolation 20, 23-24
-Local measures 17-18
-Online learning 10
Pembatasan Social Berskala Besar (PSBB) 20-21, see also ‘Response measures for Covid-19’
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (Family Welfare Guidance) 22
Post-Covid-19 hopes 29-30
Psychological impacts 7, 15-16
Relationships 7-9, 11, 16-17, 19
Rukun Warga (RW) 17-23, see also ‘Response measures for Covid-19’
Social media
-Family 8
-Information source 6
-Work 12

Item sets

Widari's Oral History Widari's Oral History (translation)